hiburanOlahraga

MU Menyerah di Old Trafford Meski Everton Bermain dengan 10 Pemain: Evaluasi Rating Pemain

MANCHESTER – Manchester United mengalami kekalahan mengejutkan 0–1 dari Everton di kandang sendiri saat laga Liga Primer 2025/26 di Old Trafford. Kejutan utamanya: Everton harus bermain dengan 10 pemain sejak menit ke-13, namun United justru gagal memanfaatkannya untuk membalikkan keadaan. Analisa dari evaluasi rating pemain oleh Goal.com menunjukkan banyak performa krusial Setan Merah di bawah standar, terutama dari Bruno Fernandes dan Joshua Zirkzee.

Insiden Kartu Merah dan Gol Penentu

Keunggulan jumlah pemain seharusnya menjadi kesempatan emas bagi MU. Namun, drama datang lebih awal dari Everton: Idrissa Gana Gueye mendapat kartu merah langsung di menit ke-13 setelah menyerang rekannya sendiri, Michael Keane. Insiden tersebut terjadi setelah tembakan Casemiro, yang memicu perselisihan internal di barisan The Toffees dan akhirnya memaksa Gueye keluar lapangan.

Alih-alih tertunduk pasrah, Everton justru menunjukkan mental baja. Pada menit ke-29, Kiernan Dewsbury-Hall mencetak gol spektakuler dari luar kotak penalti, menembus pertahanan United dan menaklukkan kiper. Gol ini menjadi satu-satunya dalam pertandingan dan membuat United keok meski dominan dalam penguasaan bola.

Penampilan Lemah United Terungkap Lewat Rating Pemain

Menurut ulasan Goal.com, banyak pemain MU tampil di bawah harapan. Berikut penilaian dan sorotan performa mereka:

Kiper dan Lini Belakang

  • Senne Lammens mendapat rating 5/10. Meski menghadapi tembakan kuat dari Dewsbury-Hall, kiper muda ini dinilai tidak cukup tegas.
  • Matthijs de Ligt — rating 4/10. Evaluasi menggambarkan dia terlalu pasif dan gagal memanfaatkan momen keunggulan jumlah pemain untuk menaikkan intensitas pressing.
  • Leny Yoro — rating 4/10. Yoro sempat menyentuh bola saat gol Dewsbury-Hall dibangun, tetapi kemudian kehilangan kendali.
  • Luke Shaw — rating 4/10. Ia berusaha membantu serangan lewat sayap, namun umpan silang dan keterlibatannya dirasa minim dan tidak produktif.

Lini Tengah

  • Noussair Mazraoui mendapat 4/10. Sebagai wing-back kanan, kontribusinya sangat terbatas; hanya satu momen menonjol sebelum digantikan di babak kedua.
  • Casemiro juga dinilai 4/10. Penampilannya datar, dan ia gagal memberi tekanan yang cukup ke lini tengah Everton.
  • Bruno Fernandes menjadi sorotan terberat dengan rating 3/10. Goal.com menilai penampilannya jauh dari standar: passing ceroboh, kurang inisiatif dalam menyerang, dan bahkan membuang peluang penting di babak kedua.
  • Patrick Dorgu — rating 4/10. Dorgu punya momen bagus untuk tembakan, tetapi dia gugup dan yang dihasilkan melebar.

Lini Serang

  • Bryan Mbeumo mendapat nilai 6/10. Ia menjadi salah satu pemain paling agresif di lini depan, dengan usaha terus-menerus meski penyelesaiannya kurang maksimal.
  • Joshua Zirkzee juga mendapat 4/10. Dia mendapat peluang untuk mencetak, tetapi baru melepaskan tembakan pertama di menit ke-80 dan upaya lainnya digagalkan oleh kiper Everton.
  • Amad Diallo — rating 6/10. Menunjukkan dribel bagus, terutama ketika posisinya digeser, dan sempat menciptakan sinergi dengan Mbeumo.

Pemain Pengganti & Pelatih

  • Mason Mount (pengganti) mendapat 6/10 karena memberikan urgensi lebih pada serangan, meski tidak menghasilkan gol.
  • Kobbie Mainoo — rating 5/10, tampil tapi belum memberi dampak besar.
  • Diogo Dalot — rating 5/10, membantu sisi pertahanan dan serangan, tapi tak menciptakan momen krusial.
  • Manajer Ruben Amorim mendapat nilai 4/10, dikritik karena taktiknya dinilai gagal memanfaatkan keunggulan jumlah pemain, serta susunan pemain yang dianggap kurang tepat.

Reaksi dan Implikasi Kekalahan

Kekalahan ini bukan sekadar angka di papan skor — ini adalah pukulan psikologis besar bagi MU. Mereka kehilangan momentum dan gagal menunjukkan karakter pemenang saat punya tekanan untuk menang. Menurut laporan Detik, manajer Ruben Amorim pun mengakui rasa frustrasi atas performa timnya.

Sementara itu, media seperti Libero menyebut ini sebagai kekalahan memalukan, terutama karena United tidak bisa membalikkan keadaan meski Everton hanya punya 10 pemain.Dari sisi matematika klasemen, kekalahan juga berdampak: MU tetap di posisi 10 dengan 18 poin.

Analisis Kegagalan United

  1. Mentalitas Tumpul
    United tampak kehilangan semangat menyerang yang tajam. Keunggulan jumlah pemain malah tidak direspons dengan intensitas menyerang yang tinggi. Mereka lebih banyak menguasai bola tanpa daya eksekusi.
  2. Kreativitas Terbatas
    Bruno Fernandes, yang biasanya menjadi motor kreatif, tampil jauh di bawah kapasitas. Passing-nya tak presisi dan ide serangan minim. Akibatnya, serangan United terkesan datar dan mudah dibendung.
  3. Penyelesaian yang Gagal
    Meski menciptakan peluang, Zirkzee dan Mbeumo gagal menuntaskan dengan matang. Peluang-peluang penting yang bisa mengubah jalannya laga justru disia-siakan.
  4. Taktik yang Dipertanyakan
    Amorim dikritik karena tidak melakukan adaptasi taktik secara efektif setelah Everton kehilangan pemain. Pilihan susunan pemain, serta pergantian yang dilakukan, dinilai tidak mengoptimalkan potensi serangan United.

Kesimpulan

Kekalahan 0–1 dari Everton di Old Trafford menjadi ujian pahit bagi Manchester United. Alih-alih memanfaatkan keunggulan jumlah pemain usai kartu merah Everton, United justru tampil tak efektif, kurang agresif, dan kehilangan kreativitas. Penilaian para pemain melalui rating Goal.com menggarisbawahi kelemahan: Bruno Fernandes jauh di bawah performa, Zirkzee tidak tajam, dan pergantian taktis manajer gagal memperbaiki situasi.

Hasil ini bukan hanya soal satu pertandingan, melainkan pertanda bahwa United harus segera mengevaluasi mental, struktur serangan, dan strategi taktis mereka. Jika tidak, kerentanan seperti ini bisa berulang dan merusak ambisi tim di paruh musim.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *