ArtisKriminalitas

Ammar Zoni Dipindah ke Nusakambangan, Ditahan di Lapas Maximum Security

Jakarta — Aktor sekaligus terpidana kasus narkoba, Ammar Zoni, resmi dipindahkan ke Lembaga Pemasyarakatan Nusakambangan dengan kondisi keamanan tinggi, setelah terlibat dalam kasus peredaran narkoba di dalam fasilitas penjara. Pemindahan ini dilakukan guna memastikan pengawasan ketat dan keamanan maksimum terhadap dirinya sebagai tahanan “high risk”.

Dalam proses pemindahan, Ammar terlihat memakai penutup kepala dan tangan diborgol saat dibawa dari Rutan Salemba menuju Nusakambangan.
Ia dipindahkan bersama lima narapidana lainnya yang juga ditetapkan sebagai warga binaan berisiko tinggi.

Alasan Pemindahan & Status Penahanan

Menurut keterangan dari pejabat Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, Ammar Zoni dipindahkan karena terbukti terlibat dalam aktivitas peredaran narkoba di dalam tahanan Rutan Salemba, Jakarta Pusat.

Pemindahan ini dipandang sebagai langkah tegas dari pihak pemasyarakatan untuk menindak narapidana yang menggunakan ruang tahanan sebagai sarana kejahatan tambahan.

Dia ditempatkan di Lapas Super Maximum Security Karanganyar di Nusakambangan, yang dikenal sebagai salah satu lapas dengan standar keamanan sangat tinggi.

Rika Aprianti, pejabat dari Ditjen Pemasyarakatan, menyebut bahwa “siapa pun warga binaan yang terlibat peredaran narkoba akan ditempatkan di fasilitas dengan keamanan maksimum.”

Jejak Kasus & Dugaan Peredaran Narkoba di Dalam Rutan

Kasus pemindahan ini bermula ketika pihak Rutan Salemba melakukan penggeledahan rutin dan mendeteksi adanya aktivitas mencurigakan. Pada penggeledahan tersebut, Ammar Zoni diketahui terlibat pengedaran narkoba jenis sabu dan tembakau sintetis (synthetic) bersama lima orang lainnya.

Barang bukti yang disita mencakup sabu (metamfetamina), tembakau sintetis (MDMB-4en PINACA), dan sejumlah alat komunikasi elektronik serta ponsel.

Detik-detik pemindahan Ammar Zoni sempat terekam media. Dalam foto-foto yang beredar, Ammar tampak mengenakan penutup kepala warna gelap dan tangan diborgol ketika dibawa ke perahu menuju Nusakambangan.

Rombongan petugas tiba di Pulau Nusakambangan sekitar pukul 07.43 pagi WIB.
Kelima tahanan lainnya yang dipindahkan bersamanya juga disebut sebagai warga binaan berisiko tinggi dan akan ditempatkan di pengamanan maksimum (super maximum / maximum security).

Tantangan Hukum & Etika Pemasyarakatan

  • Kebebasan narapidana vs pengawasan ketat
  • Pemindahan ke lapas dengan keamanan maksimum menjadi langkah substansial. Tetapi ini juga memunculkan pertanyaan: sejauh mana hak tahanan masih diagungkan jika mereka diperlakukan sebagai “risiko tinggi”?
  • Deteksi dini & penggeledahan berkala
  • Kasus ini menunjukkan betapa pentingnya penggeledahan rutin dan sistem intel pemasyarakatan agar pelanggaran tidak berkembang dalam tahanan.
  • Proporsionalitas hukuman & pembinaan
  • Dalam sistem pemasyarakatan Indonesia, tahanan bukan hanya dikenai hukuman, tetapi juga dibina. Pemindahan ke fasilitas maksimum harus disertai upaya rehabilitasi agar tidak hanya memperparah kondisi warga binaan.

Media sosial pun ramai memperbincangkan visual pemindahan: warga banyak yang menyoroti penggunaan penutup kepala, borgol, serta protokol keamanan yang ketat.

Langkah Ke Depan

Rehabilitasi & pendidikan bagi warga binaan
Selain hukuman, narapidana harus mendapatkan program pembinaan agar ketika kembali ke masyarakat, mereka dapat berubah menjadi lebih baik.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *