Ledakan Besar di Pondok Aren Guncang Warga
KilasanBerita.id — Ledakan besar mengguncang kawasan Pondok Aren, Tangerang Selatan, pada Kamis dini hari (9/10/2025).
Dentuman keras yang terdengar hingga radius hampir dua kilometer itu menghancurkan sebuah gedung empat lantai di Jalan Bintaro Utama 3A dan memicu kepanikan warga sekitar.
Suara ledakan terdengar sekitar pukul 01.45 WIB, diikuti getaran yang membuat kaca rumah penduduk bergetar. Sejumlah warga sempat mengira terjadi gempa bumi, sebelum melihat asap tebal menjulang dari arah lokasi kejadian.
“Ledakannya keras sekali, seperti bom. Kami langsung keluar rumah karena takut gedung di depan roboh,” ujar Rizal (37), warga Bintaro Sektor 3 yang tinggal sekitar 300 meter dari lokasi.
Gedung Empat Lantai Rata dengan Tanah
Berdasarkan laporan awal Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang Selatan, gedung yang hancur merupakan bangunan ruko empat lantai yang digunakan sebagai tempat usaha dan penyimpanan barang elektronik.
Bagian dinding depan dan atap bangunan roboh total, sementara struktur beton belakang ikut retak parah.
Sebanyak lima unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan untuk mengamankan area, karena sempat muncul api kecil pasca-ledakan.
Tidak ada laporan korban jiwa, namun tiga orang mengalami luka ringan akibat terkena pecahan kaca dan puing bangunan.
Kepala BPBD Tangsel, Uci Sanusi, mengatakan bahwa ledakan berasal dari bagian tengah bangunan, namun sumber pastinya masih diselidiki.
“Kami masih menunggu hasil investigasi forensik dari kepolisian. Dugaan awal, kemungkinan ada reaksi gas atau bahan kimia di area penyimpanan,” ujarnya.
Dugaan Sementara: Kebocoran Gas atau Reaksi Kimia
Polisi telah memasang garis pembatas di sekitar lokasi dan melakukan olah TKP bersama tim Puslabfor Mabes Polri.
Dari hasil pengamatan awal, dugaan kuat mengarah pada kebocoran gas yang memicu ledakan tertutup (internal explosion).
Namun, ada pula kemungkinan bahwa bahan kimia pembersih atau cairan mudah terbakar ikut memperparah reaksi tersebut.
Kapolres Tangerang Selatan, Kombes Ibnu Widodo, menyatakan bahwa tidak ditemukan indikasi unsur terorisme atau bahan peledak buatan manusia.
“Ledakan ini bukan karena bom atau tindakan kriminal. Kami fokus pada analisis teknis terkait sumber gas dan struktur bangunan,” tegasnya.
Tim laboratorium forensik tengah mengambil sampel udara, material dinding, serta sisa pipa gas yang ditemukan di lantai dasar.
Hasil analisis lengkap diperkirakan akan keluar dalam 3–5 hari ke depan.
Kronologi Detik-Detik Ledakan
Menurut saksi di lokasi, beberapa menit sebelum ledakan, sempat tercium bau gas menyengat di sekitar area gedung.
Seorang satpam kompleks bahkan berusaha mencari sumber bau tersebut, namun belum sempat menelusuri lebih jauh ketika ledakan terjadi.
“Suara dentumannya sekali, tapi besar sekali. Setelah itu semua lampu padam dan debu hitam keluar dari pintu depan,” kata Anton, penjaga warung kopi di seberang lokasi.
Rekaman CCTV dari rumah warga memperlihatkan kilatan cahaya oranye selama dua detik, lalu diikuti gelombang udara yang menyebar cepat dan menumbangkan papan reklame di sekitarnya.
Polisi menyebut pola kerusakan itu khas ledakan gas bertekanan tinggi — bukan bahan peledak militer atau bahan bakar cair.
Respon Cepat Petugas dan Evakuasi Warga
Petugas gabungan dari BPBD, Damkar, dan kepolisian segera mengevakuasi warga dari radius 100 meter karena khawatir ada potensi ledakan susulan.
Sekitar 50 warga yang tinggal di rumah sekitar lokasi dievakuasi sementara ke aula kelurahan Pondok Aren.
Hingga pukul 05.00 WIB, api dinyatakan padam total dan tidak ditemukan korban tambahan.
Tim medis dari Dinas Kesehatan juga melakukan pemeriksaan ringan bagi warga yang mengalami sesak napas akibat debu dan asap.
Wali Kota Tangerang Selatan, Benni Sarjono, mengunjungi lokasi pagi harinya dan menyampaikan duka atas insiden tersebut.
“Kami akan bantu pemilik bangunan untuk pemulihan. Pemerintah kota juga akan mengevaluasi izin bangunan-bangunan serupa yang menggunakan tabung gas dalam jumlah besar,” ucapnya.
Analisis: Ledakan Urban dan Masalah Keamanan Bangunan
Kasus ini menambah daftar panjang insiden ledakan perkotaan akibat gas dan kelalaian pengelolaan bahan bertekanan di permukiman padat.
Pengamat tata kota, Rangga Dwi Putra, menilai kejadian di Pondok Aren harus menjadi peringatan bagi pemerintah daerah untuk memperketat izin penggunaan LPG dan bahan kimia industri di bangunan non-pabrik.
“Gedung empat lantai di tengah pemukiman tidak seharusnya menyimpan tabung gas dalam kapasitas besar tanpa sistem ventilasi dan detektor kebocoran,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa regulasi keamanan bangunan di kawasan komersial kecil sering kali diabaikan, padahal risikonya tinggi.
Sisa Getar dan Ketakutan Warga
Hingga Kamis sore, kawasan sekitar masih diselimuti debu dan bau menyengat.
Warga sekitar yang rumahnya retak mulai mengevakuasi barang-barang berharga.
Beberapa bahkan memilih mengungsi sementara ke rumah kerabat karena khawatir struktur bangunan mereka tidak lagi aman.
“Tidur pun rasanya masih kaget kalau dengar suara keras,” kata Nuraini (45), warga RT 02 yang rumahnya berjarak 50 meter dari titik ledakan.
Kesimpulan
Ledakan di Pondok Aren memperlihatkan bagaimana satu kelalaian kecil bisa memicu kehancuran besar di wilayah padat penduduk.
Meski penyebab pastinya masih diselidiki, indikasi kuat mengarah ke kebocoran gas yang tidak segera terdeteksi.
Kasus ini menjadi pengingat penting akan perlunya sistem keamanan bangunan yang ketat, inspeksi rutin, dan edukasi publik tentang bahaya bahan mudah terbakar.