BeritahiburanOlahraga

Thom Haye Menangis Usai Timnas Indonesia Gagal Lolos ke Piala Dunia 2026

Jakarta / Jeddah, 12 Oktober 2025 — Usai peluit akhir berbunyi dalam pertandingan antara Irak vs Indonesia di King Abdullah Sports City Stadium, Minggu dini hari (12/10/2025), suasana di lapangan berubah menjadi haru. Gelandang Thom Haye terlihat roboh dan meneteskan air mata, menandakan betapa dalamnya luka kegagalan timnas Indonesia meraih tiket ke Piala Dunia 2026.

Kekalahan tipis 0-1 atas Irak menjadi kenyataan pahit: Indonesia memastikan kegagalan lolos dari Kualifikasi Piala Dunia 2026. Gol tunggal oleh Zidane Iqbal pada babak kedua menjadi penentu, menghancurkan asa Garuda untuk melaju ke putaran berikutnya.

Pertandingan & Momen Emosional

Selama pertandingan, timnas Indonesia menampilkan performa yang relatif menjanjikan. Sebaliknya, tim Irak berhasil memanfaatkan celah pertahanan Indonesia dan mencetak gol krusial.

Ketika wasit meniup peluit akhir, para pemain Indonesia tampak terpukul. Di antara mereka, Thom Haye menjadi pusat perhatian karena ekspresi emosionalnya yang sangat kuat — ia langsung tersungkur, menyembunyikan wajahnya, dan ditenangkan oleh rekan setim.

Beberapa pemain lain juga tampak lesu, seperti kiper Maarten Paes, yang lewat media sosial menyampaikan rasa duka dan terima kasih kepada pendukung.

Biografi Singkat Thom Haye & Relevansi Momen Ini

Thom Jan Marinus Haye lahir di Amsterdam, Belanda (1995), dan sempat membela berbagai klub di Eredivisie dan liga Belanda. Ia kemudian memilih membela timnas Indonesia setelah proses naturalisasi.

Dengan posisi bermain sebagai gelandang, Haye dikenal memiliki visi permainan yang baik dan kemampuan distribusi bola yang solid — atribut penting di lini tengah. Pada usianya yang kini sekitar 30 tahun, peluang ini bisa jadi salah satu momen terakhirnya mengenakan jersey Merah Putih di kualifikasi Piala Dunia, jika tidak ada keajaiban berikutnya.

Momen tangisnya bukan hanya emosional personal, tetapi juga simbol kegagalan kolektif tim dan beban harapan publik. Ia menjadi wajah duka tim di mata publik Indonesia.

Implikasi Gagal Lolos & Respons Federasi

Kegagalan ini meninggalkan luka besar bagi sepak bola Indonesia. Setelah perjuangan panjang di babak kualifikasi, timnas tidak berhasil keluar dari grup — bahkan dengan akhir tanpa poin untuk Indonesia, yang menjadi catatan kelam dalam upaya meraih tiket.

Menanggapi kekalahan ini, Ketua Umum PSSI dan Menteri Pemuda & Olahraga (Menpora) kemungkinan besar akan mempertanggungjawabkan hasil di hadapan publik. Media dan pengamat menyoroti keputusan taktis, persiapan tim, regenerasi pemain, dan arah kebijakan sepak bola Indonesia ke depan.

Pelatih timnas Indonesia, Patrick Kluivert, juga diprediksi akan mengeluarkan pernyataan publik tentang kegagalan ini dan rencana perbaikan ke depan.

Pelajaran & Tantangan ke Depan

  1. Tekanan & Psikologi Pemain

Penampilan emosional Haye menunjukkan beban psikologis luar biasa yang dirasakan pemain — membela satu negara di momen penting membawa harapan dan tekanan besar.

  1. Optimasi Strategi & Taktik

Timnas perlu melakukan evaluasi mendalam terhadap strategi, taktik, efektivitas serangan, pertahanan, dan adaptasi saat menghadapi lawan kuat.

  1. Pengembangan Pemain & Regenerasi

Usia pemain, kualitas rotasi, dan stok bakat muda harus menjadi prioritas agar tidak bergantung pada sosok tunggal.

  1. Manajemen Mental & Rehabilitasi Kegagalan

Staf kepelatihan dan manajemen harus memperkuat pelatihan mental dan dukungan psikologis agar kegagalan tidak menyebabkan trauma jangka panjang.

  1. Kepercayaan Publik & Dukungan Infrastruktur

Sepak bola Indonesia perlu memperbaiki kepercayaan publik melalui transparansi, pembinaan struktur klub, fasilitas latihan, dan pengembangan liga domestik agar timnas punya basis lebih kuat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *