Kesehatan

Rahasia Panjang Umur dan Kesehatan Orang Jepang Menurut Ahli

Jakarta – Jepang sering disebut sebagai salah satu negara dengan angka harapan hidup tertinggi di dunia, di mana banyak warganya hidup hingga usia lanjut dengan kondisi kesehatan yang relatif baik. Fenomena ini tidak hanya menarik perhatian ilmuwan, tetapi juga menginspirasi masyarakat global untuk memahami gaya hidup yang mendukung hidup panjang dan sehat.

Menurut seorang ahli bedah saraf dari Rumah Sakit Manipal, Malleshwaram, Dr. Sharan Srinivasan, rahasia umur panjang orang Jepang tidak hanya dipengaruhi faktor genetika — melainkan lebih pada kebiasaan hidup sehari-hari yang diterapkan sejak muda hingga tua.

1. Pendekatan Kesehatan Preventif Sejak Dini

Salah satu hal yang paling mencolok dalam gaya hidup Jepang adalah pendekatan terhadap kesehatan yang bersifat preventif. Orang Jepang tidak menunggu sakit untuk berobat, tetapi aktif melakukan upaya pencegahan penyakit sejak dini. Pemeriksaan kesehatan rutin dilakukan secara berkala, dan akses ke layanan medis sangat dianjurkan.

Dalam hal ini masyarakat Jepang lebih proaktif, termasuk melakukan skrining kesehatan yang mendalam, sehingga penyakit dapat dideteksi lebih awal sebelum berkembang menjadi kondisi serius. Sifat ini menunjukkan bahwa pemantauan kesehatan yang konsisten adalah bagian rutin dari kehidupan masyarakat Jepang.

2. Disiplin dan Pengendalian Emosi

Disiplin dan ketenangan menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya Jepang. Dr. Srinivasan menyebut bahwa masyarakat Jepang dikenal sangat tenang dalam kehidupan sehari-hari, di mana suara keras, pertengkaran, atau ekspresi emosi berlebihan jarang terlihat bahkan dalam situasi padat seperti kereta atau jalanan kota besar.

Menurutnya, budaya mengendalikan emosi sejak kecil ini berdampak besar pada kesehatan mental dan fisik, karena stres kronis yang rendah berkaitan erat dengan risiko penyakit jantung dan gangguan neurologis yang lebih rendah.

3. Aktivitas Fisik dalam Rutinitas Sehari-hari

Tidak seperti banyak negara lain yang mengandalkan olahraga formal di gym, orang Jepang cenderung membuat aktivitas fisik sebagai bagian alamiah dari keseharian. Banyak dari mereka berjalan kaki dari rumah ke stasiun, tempat kerja, dan kembali lagi setiap hari.

Rata-rata orang Jepang berjalan sekitar 7 hingga 7,5 kilometer per hari, sebuah jumlah yang memberikan manfaat besar bagi kesehatan kardiovaskular tanpa harus melakukan latihan khusus. Kebiasaan ini dipertahankan bahkan di usia lanjut, memungkinkan banyak lansia tetap sehat dan mandiri.

4. Kemandirian dalam Hidup dan Pemulihan

Sikap kemandirian menjadi ciri khas lain dalam masyarakat Jepang, bahkan ketika mereka dirawat di fasilitas kesehatan. Alih-alih bergantung sepenuhnya pada perawatan orang lain, banyak pasien tetap aktif bergerak dan mengurus kebutuhan pribadi mereka sendiri, meskipun masih terhubung ke peralatan medis.

Kemandirian ini tidak hanya mempercepat proses pemulihan, tetapi juga melatih ketahanan fisik — hal yang penting bagi kualitas hidup di usia tua.

5. Aktivitas Mental Berkelanjutan

Selain fisik, stimulasi mental juga dipandang sangat penting. Banyak lansia di Jepang tetap bekerja, belajar hal baru, atau terlibat dalam aktivitas intelektual lainnya. Secara neurologis, ini membantu menjaga daya pikir dan menunda penurunan fungsi kognitif yang sering dikaitkan dengan penuaan.

Dr. Srinivasan menjelaskan bahwa otak yang terus digunakan cenderung tetap sehat lebih lama dibandingkan yang jarang distimulasi. Hal ini menunjukkan bahwa gaya hidup aktif secara mental sama pentingnya dengan kebiasaan fisik.

6. Tantangan Emosional yang Perlu Diatasi

Walaupun gaya hidup Jepang membawa banyak manfaat, tidak semuanya sempurna. Salah satu tantangan utama adalah tingginya angka bunuh diri, yang menjadi salah satu masalah kesehatan mental signifikan di negara tersebut. Banyak pihak menilai bahwa tekanan kemandirian ekstrem dan interaksi keluarga yang minim dapat berkontribusi pada beban emosional ini.

Hal ini menunjukkan bahwa sementara aspek fisik diperhatikan dengan sangat baik, dukungan emosional dan sosial tetap menjadi area yang perlu diperkuat untuk keseimbangan hidup yang lebih sehat.


Kesimpulan:
Rahasia umur panjang dan kesehatan orang Jepang merupakan kombinasi dari pencegahan dini, aktivitas fisik yang alami, pengendalian emosi, pemeriksaan kesehatan rutin, dan stimulasi mental terus-menerus. Meskipun tantangan emosional tetap ada, banyak aspek gaya hidup Jepang dapat menjadi inspirasi bagi dunia dalam upaya mencapai hidup panjang dan berkualitas.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *