Perdana! HIMA Ilmu Ekonomi UNAIR Gelar Aksi Sosial Donor Darah untuk Masyarakat
Surabaya, 2025 — Himpunan Mahasiswa Ilmu Ekonomi (HIMA IE) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga (UNAIR) menyelenggarakan aksi sosial perdana berupa donor darah, yang terbuka untuk mahasiswa dan masyarakat umum. Kegiatan ini bertujuan memperkuat kepedulian sosial dan memfasilitasi ketersediaan darah sebagai upaya kemanusiaan di lingkungan kampus dan sekitarnya.
Menurut informasi resmi, aksi ini juga menjadi momen perdana bagi HIMA IE UNAIR untuk menunjukkan bahwa mahasiswa ekonomi tidak hanya lihai dalam teori, tetapi juga berperan nyata dalam pelayanan sosial.
Tujuan & Motivasi di Balik Aksi
Ketua pelaksana kegiatan dari HIMA IE menyebut bahwa tujuan utama donor darah ini adalah:
- Menumbuhkan semangat kepedulian sosial mahasiswa
Agar mahasiswa tidak hanya aktif dalam akademik, melainkan juga peduli terhadap sesama secara konkret. - Membantu ketersediaan stok darah
Dengan keterbatasan stok darah di banyak rumah sakit, aksi ini diharapkan memberikan kontribusi nyata terhadap kebutuhan transfusi darah, terutama untuk pasien yang membutuhkan sesegera mungkin. - Mempererat relasi kampus & masyarakat
Kegiatan terbuka untuk umum memungkinkan hubungan positif antara civitas akademika dan warga sekitar kampus. - Meningkatkan citra organisasi mahasiswa
HIMA IE berharap donor darah ini menjadi awal dari deretan aksi sosial berkelanjutan sebagai bentuk tanggung jawab sosial mahasiswa ekonomi.
Pelaksanaan & Sambutan Peserta
Aksi donor darah diadakan di area kampus fakultas, dengan dukungan teknis dari unit transfusi darah (UTD) dan relawan medis. Minggu pelaksanaan ditetapkan jauh sebelumnya untuk mempersiapkan logistik, pendaftaran peserta, pemeriksaan kesehatan awal, serta tata kelola donor darah yang aman.
Dari unggahan media sosial HIMA IE, poster promosi menyebut slogan kegiatan: “Setetes Darahmu, Kehidupan Bagi Sesama”. Kegiatan ini terbuka bagi mahasiswa UNAIR maupun masyarakat umum yang memenuhi persyaratan donor darah.
Beberapa peserta terlihat datang sejak pagi, menjalani screening kesehatan, pengambilan darah secara profesional, dan kemudian pemulihan ringan. Proses dijalankan dengan protokol kesehatan yang ketat agar donor berjalan aman dan nyaman bagi pendonor maupun petugas medis.
Tantangan & Hambatan dalam Organisasi Pertama
Melaksanakan aksi donor darah perdana tentu tidak mudah. Beberapa tantangan yang muncul selama persiapan antara lain:
- Sosialisasi & partisipasi publik
Karena ini aksi pertama yang diinisiasi oleh HIMA IE, perlu edukasi intensif agar mahasiswa maupun masyarakat ikut serta. - Koordinasi teknis dengan UTD & relawan medis
Keamanan donor, penanganan medis, pencatatan darah, serta pengelolaan sampel darah harus dilakukan secara teliti agar tidak ada kesalahan prosedur. - Pengelolaan alur peserta
Pengaturan antrean, ruang istirahat, dan pemantauan tekanan darah peserta menjadi kunci agar proses berjalan lancar. - Logistik & fasilitas pendukung
Ruang donor, alat medis, pendonor bersama relawan, perlengkapan kebersihan, dan perlindungan protokol menjadi aspek penting agar tidak terjadi gangguan teknis.
Meskipun demikian, karena dukungan internal dan eksternal (termasuk dari pihak kampus dan mitra medis), kegiatan berhasil terlaksana dengan baik.
Dampak & Harapan ke Depan
Aksi donor darah ini membawa sejumlah dampak positif dan harapan ke depan bagi mahasiswa dan masyarakat:
- Kontribusi nyata terhadap kesehatan masyarakat
Stok darah yang diperoleh akan disalurkan ke rumah sakit dan pasien yang membutuhkan transfusi—memberi efek langsung terhadap nyawa yang tertolong. - Meningkatkan kesadaran kolektif
Mahasiswa dan masyarakat yang terlibat menjadi lebih sadar akan pentingnya donor darah sebagai aksi kemanusiaan rutin. - Membuka peluang aksi sosial lainnya
Keberhasilan aksi pertama diharapkan menjadi pintu gerbang bagi HIMA IE untuk menyelenggarakan kegiatan sosial lain: bakti sosial, penggalangan dana, edukasi kesehatan, dan lain-lain. - Pemberdayaan organisasi mahasiswa
HIMA IE semakin diperhitungkan sebagai organisasi yang tidak hanya aktif akademik tetapi juga peduli sosial — memperkuat reputasi dan kepedulian terhadap isu kemanusiaan.
Strategi Agar Program Berkelanjutan
Agar aksi donor darah ini tidak sekadar sekali jalan, beberapa strategi ideal bisa diterapkan:
- Jadwal rutin tahunan / semester
Menetapkan donor darah sebagai agenda tetap yang rutin dilakukan agar dampaknya lebih berkelanjutan. - Kolaborasi dengan PMI, UTD, rumah sakit
Membuka kemitraan formal agar donor dapat disalurkan secara efektif dan didukung reguler oleh lembaga medis. - Kampanye edukasi gizi & donor
Menggabungkan donor darah dengan edukasi kesehatan, gizi, dan gaya hidup sehat agar peserta tidak hanya memberi darah tetapi juga menjaga kualitas hidup. - Monitoring & evaluasi
Menilai jumlah kantong darah, kepuasan peserta, kendala teknis, dan feedback agar aksi selanjutnya bisa perbaikan terus-menerus. - Penguatan dokumentasi & publikasi
Menampilkan kisah donor, testimoni, dan dampak melalui media kampus, media sosial, serta publikasi internal agar inspirasi berkembang ke kampus lain.
