BisnisEkonomi

Menkop Ferry Prioritaskan Unit Usaha di Kopdes Merah Putih

Pendahuluan: Fokus Awal Menkop Baru

Menandai awal tugasnya sebagai Menteri Koperasi dan UKM dalam Kabinet Merah Putih, Ferry Juliantono menetapkan prioritas utama: memperkuat operasional Kopdes Merah Putih melalui pembentukan unit usaha strategis. Harapannya, koperasi berbasis desa/kelurahan ini menjadi tulang punggung ekonomi desa modern.


Apa Itu “Unit Usaha Kopdes Merah Putih”?

Ferry menyebutkan enam jenis usaha utama yang akan dikembangkan pada Kopdes Merah Putih:

  • Toko (ritel harian)
  • Apotek
  • Klinik kesehatan
  • Gudang
  • Logistik
  • Unit simpan pinjam

Keseluruhan unit ini disiapkan agar koperasi mampu melayani kebutuhan masyarakat setempat — mulai dari sembako, UKM, hingga layanan kesehatan dasar.


Landasan Anggaran & Sosialisasi

Untuk percepatan program, pemerintah menyediakan plafon dana sebesar Rp 3 miliar per koperasi desa. Dana ini siap dicairkan, namun pengurus koperasi akan diberikan sosialisasi intensif agar memahami prosedur dan cara penggunaan yang transparan.


Dukungan Hukum & Program Strategis Nasional

Ferry menegaskan bahwa Kopdes Merah Putih akan memiliki payung hukum kuat melalui revisi Undang-Undang Perkoperasian yang akan mengintegrasikan koperasi desa ke dalam Sistem Perkoperasian Nasional. Dengan data desa yang akurat, koperasi ini diharapkan bisa menjadi agen perubahan ekonomi lokal yang efektif.


Realisasi Formasi Kopdes Merah Putih

Per 9 September 2025, tercatat 81.500 koperasi desa/kelurahan telah terbentuk. Dari total tersebut, 8.732 koperasi sudah memiliki minimal satu unit usaha aktif seperti gerai sembako, apotek, atau simpan pinjam. Angka tersebut menjadi basis kuat untuk pengembangan lebih masif ke depan.


Sinergi dengan BUMN & Swasta sebagai Sub-Distributor

Menurut penjelasan Wamenkop, Kopdes Merah Putih tak hanya menjual sembako, tapi juga menjadi agen atau sub-distributor resmi untuk produk BUMN atau swasta. Hal ini membuka peluang distribusi pangan bersubsidi dan menekan biaya logistik, sekaligus tidak menyaingi warung lokal atau UMKM.


Pembangkit Energi Mandiri: Solar Panel di Mata Pemerintah

Ada mandat tambahan dari Presiden Prabowo Subianto untuk memperkuat Kopdes Merah Putih dengan kehadiran panel surya (solar panel). Tujuannya adalah menjadikan koperasi desa sebagai pusat energi mandiri, memperluas fungsinya sebagai entitas ekonomi dan pelayanan desa.


Perluasan Kapasitas SDM melalui Kemitraan

Kemenkop telah menjalin MoU dengan Koperasi Garudayaksa Nusantara (KGN) untuk menyelenggarakan Training of Trainer (ToT) bagi pengurus Kopdes. Pendampingan dan bimbingan usaha berbasis ekosistem ini dimungkinkan menjangkau hingga 80.000 unit koperasi, memperkuat kapasitas manajerial dan bisnis.


Dukungan Anggaran Tambahan untuk Keberlanjutan

Program Kopdes Merah Putih telah dialokasikan Rp 16 triliun dari SAL APBN 2025. Menkop Ferry akan berkonsultasi dengan Menteri Keuangan guna mendapatkan tambahan anggaran untuk mempercepat digitalisasi, fasilitasi pelatihan, dan penyempurnaan kelembagaan koperasi hingga 2026.


Tantangan & Langkah Lanjutan

Agar visi besar ini tercapai, beberapa tantangan perlu dijawab:

  • Menjaga transparansi penggunaan dana dan cegah penyalahgunaan.
  • Melibatkan stakeholder lokal, termasuk camat dan satgas kabupaten, untuk pengawasan operasional.
  • Memastikan kemitraan B2B efektif dan menguntungkan masyarakat, bukan mengubah Kopdes menjadi persaingan dengan usaha lokal.
  • Menyiapkan panel surya dan teknologi lain secara bertahap dan terarah sesuai kesiapan desa.

Kesimpulan: Koperasi Desa Sebagai Soko Guru Ekonomi Desa

Menteri Koperasi Ferry membawa pendekatan pragmatis bagi Kopdes Merah Putih: mengutamakan unit usaha produktif, dukungan hukum, skema anggaran, pelatihan SDM, dan sinergi strategis. Jika semua elemen diintegrasikan dengan baik, koperasi desa bisa membuka akses ekonomi, menciptakan lapangan kerja, dan memperkuat kemandirian desa sesuai semangat ekonomi kerakyatan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *