Aktivis Wanita Nepal Ungkap Kekerasan Seksual dan Pembunuhan terhadap Pendemo
Situasi sosial-politik di Nepal semakin panas setelah seorang aktivis wanita Nepal mengungkapkan adanya kekerasan seksual hingga pembunuhan terhadap para pendemo muda. Ungkapan ini memicu gelombang solidaritas serta kecaman keras terhadap praktik represif aparat keamanan.
Terungkap dari Panggung Aksi
Aktivis tersebut menyampaikan kesaksian mengejutkan dalam sebuah panggung aksi damai di Kathmandu. Ia menyebut bahwa beberapa pendemo, termasuk perempuan, diperkosa dan dibunuh secara sistematis setelah ditangkap oleh aparat.
“Kami tidak diam. Kami adalah suara dari mereka yang dibungkam,” ujarnya lantang.
Keberanian yang Mengguncang
Identitas lengkap sang aktivis belum diungkap demi alasan keamanan. Namun video pernyataannya viral di media sosial dan memancing diskusi publik, baik di Nepal maupun internasional.
Tagar seperti #JusticeForNepal dan #NepalProtest menjadi trending di berbagai platform.
Internal Link: Hak Asasi & Gerakan Demokrasi Asia Selatan
Ikuti laporan lengkap gerakan sosial dan pelanggaran HAM di kawasan Asia Selatan hanya di kilasanberita.id.
Pemerintah dan Aparat Bungkam
Hingga saat ini, belum ada klarifikasi resmi dari pemerintah Nepal atau institusi militer terkait tuduhan yang dilontarkan.
Organisasi HAM internasional mulai mendesak penyelidikan independen dan keterlibatan PBB.
“Kami meminta Komnas HAM dan lembaga HAM global segera turun tangan.” – Amnesty International cabang Asia Selatan
Gelombang Dukungan Global
Sejumlah tokoh dan organisasi internasional menyuarakan dukungan terhadap para korban:
- Demonstrasi solidaritas di beberapa negara
- Surat terbuka dari aktivis perempuan global
- Penandatanganan petisi digital menuntut keadilan
Penutup: Ketika Suara Perempuan Mengguncang Dunia
Perlawanan di Nepal telah memasuki babak baru. Bukan hanya tentang politik, tetapi juga soal martabat dan keselamatan perempuan. Keberanian satu suara bisa membangunkan dunia dari kelengahan.
“Nepal sedang berdarah. Tapi perempuan di sana tidak akan diam.”
Ikuti terus perkembangan isu kemanusiaan dan keadilan sosial hanya di kilasanberita.id.