Altcoin Ambruk, Likuidasi Pasar Kripto Tembus Sekitar Rp21 Triliun
Jakarta Kilasanberita.id — Dalam sehari perdagangan yang penuh gejolak, pasar aset kripto global mencatat likuidasi posisi derivatif senilai sekitar US$1,26 miliar atau setara dengan ± Rp21 triliun dalam kurun 24 jam. Fakta ini muncul di tengah koreksi tajam yang didominasi oleh altcoin dan menandai tekanan besar pada posisi long para trader.
Tekanan Menyeluruh ke Arah Altcoin
Kejutan likuidasi massal itu terjadi pada Selasa (4 November 2025) ketika mayoritas altcoin – termasuk aset besar seperti Ethereum (ETH) dan Solana (SOL) – anjlok dalam persentase dua digit. Menurut data dari CoinGlass, dari total likuidasi US$1,26 miliar tersebut, US$1,13 miliar (± Rp19 triliun) berasal dari posisi long yang secara otomatis tertutup.
Harga Bitcoin (BTC) tercatat sempat menyentuh level US$105.300 sebelum pulih ke sekitar US$106.900, sementara Ethereum turun 4 % ke kisaran US$3.600. Altcoin lainnya seperti SOL bahkan ambruk hingga 9 %, sedangkan meme coin seperti Dogecoin (DOGE) dan Shiba Inu (SHIB) masing-masing anjlok sekitar 6 % dan 10 %.
Penyebab Utama Gejolak
Beberapa faktor disebut sebagai pemicu utama gelombang likuidasi ini:
- Tekanan makroekonomi global, termasuk kekhawatiran atas perlambatan ekonomi dan potensi kenaikan suku bunga, yang membuat aset berisiko seperti kripto tertekan.
- Penggunaan leverage yang tinggi oleh banyak trader di pasar derivatif kripto. Ketika harga bergerak berlawanan arah dengan posisi mereka, maka likuidasi otomatis menutup banyak kontrak secara bersamaan.
- Sentimen pasar yang memburuk, tercermin dari indeks Sentimen „Fear & Greed” untuk kripto yang turun ke skor 21 dari 100—menunjukkan kondisi Extreme Fear.
Implikasi untuk Investor & Trader
Peristiwa tersebut membawa dampak yang signifikan bagi para pelaku pasar kripto—termasuk di Indonesia:
- Trader dengan posisi long dan memanfaatkan leverage besar menjadi paling terdampak. Mereka mengalami kerugian besar ketika margin dipanggil dan posisi ditutup secara otomatis.
- Peluang bagi investor tolong-menolong (long) menjadi semakin tipis dalam jangka pendek; sementara investor jangka menengah mungkin melihat momen ini sebagai titik masuk yang lebih baik (jika yakin prospek aset tetap).
- Peringatan risiko bagi investor ritel terhadap besarnya volatilitas dan potensi „reset” pasar yang memaksa keluar banyak pemain yang terlalu agresif.
- Tekanan terhadap altcoin menunjukkan bahwa risiko tidak hanya datang dari Bitcoin, namun dari ekosistem kripto yang lebih luas.
Apa Yang Bisa Dilakukan Pasar Sekarang?
Melihat kondisi seperti ini, beberapa langkah praktis dapat dipertimbangkan:
- Evaluasi penggunaan leverage: Trader perlu mempertimbangkan margin dan risiko dengan lebih konservatif—posisi besar dengan leverage tinggi sangat rentan.
- Diversifikasi dan manajemen risiko: Tidak menaruh seluruh modal pada satu aset atau satu strategi. Memiliki rencana keluar jika kondisi memburuk.
- Pantau level support teknikal & likuidasi cluster: Area di mana banyak stop-loss atau posisi leverage berkumpul bisa menjadi pemicu likuidasi lanjutan.
- Gunakan koreksi sebagai kesempatan? Bagi investor jangka panjang yang yakin terhadap fundamental kripto, penurunan besar bisa jadi titik masuk; namun tetap dengan kesadaran risiko tinggi.
Perspektif Jangka Panjang
Meskipun likuidasi besar selalu menimbulkan kekhawatiran, beberapa pengamat tetap melihat bahwa kejadian seperti ini adalah bagian dari siklus pasar—termasuk pasar kripto. Misalnya, likuidasi pun bisa menciptakan reshuffling posisi spekulatif, kemudian membuka ruang bagi fase stabilisasi atau fase reli selanjutnya. Data sebelumnya menunjukkan likuidasi puluhan miliar dolar telah terjadi dan pasar kemudian bergerak ke arah pemulihan.
Namun, penting untuk diingat bahwa kondisi makro-ekonomi, regulasi kripto, dan arus masuk institusional tetap menjadi faktor fundamental yang harus dipantau.
Kesimpulan
Hari perdagangan yang penuh turbulensi ini menyorot bagaimana pasar kripto – khususnya altcoin – dapat berubah drastis dalam waktu singkat. Likuidasi senilai sekitar US$1,26 miliar (~Rp21 triliun) dalam 24 jam menunjukkan bahwa risiko pasar sangat nyata. Bagi investor dan trader, kejadian ini menjadi pengingat bahwa volatilitas tinggi dan penggunaan leverage yang agresif dapat berakibat sangat besar—baik dalam segi kerugian maupun peluang.
Koreksi besar memang menyakitkan bagi banyak pihak, namun bagi sebagian investor yang matang secara strategi dan mental, bisa menjadi momentum untuk menata ulang portofolio, menilai ulang strategi, dan bersiap menghadapi fase berikutnya dari pasar kripto.

