Kuliner

Nasi jagal pertama kali diperkenalkan oleh para perantau asal Madura yang telah lama menetap di Tangerang dan sekitarnya. Berbeda dengan kuliner khas lokal yang biasanya berasal dari budaya Betawi atau peranakan, nasi jagal membawa sentuhan budaya Madura ke dalam dunia kuliner Tangerang. Menurut Tim Ahli Warisan Budaya Tak Benda (WBTb) Kota Tangerang, Musyhab Abdi Asy Syahid, nasi jagal bukan hanya sekadar makanan, tetapi juga merupakan titik temu antarbudaya yang melahirkan identitas kuliner baru

Proses Akulturasi dan Perkembangannya

Seiring berjalannya waktu, nasi jagal mengalami akulturasi dengan kuliner khas Betawi dan peranakan. Proses ini menghasilkan racikan unik berupa nasi hangat yang disajikan dengan potongan daging, biasanya bagian has dalam, kikil, atau jeroan, yang dimasak dengan bumbu rempah

Beberapa penjual menambahkan serundeng kelapa untuk menambah cita rasa. Selain itu, terdapat variasi seperti nasi goreng jagal, di mana nasi digoreng bersama daging dan ditaburi bawang goreng, serta nasi jagal dengan telur asin atau emping sebagai pelengkap

Salah satu kawasan yang terkenal dengan kuliner nasi jagal adalah Jalan Raya Bayur, Kecamatan Periuk, Kota Tangerang.
Nasi Jagal sebagai Identitas Kuliner Lokal
Hidangan ini mencerminkan keberagaman budaya dan proses akulturasi yang terjadi di kota ini. Dengan cita rasa yang khas dan sejarah yang kaya, nasi jagal terus dinikmati oleh berbagai kalangan dan menjadi kebanggaan masyarakat Tangerang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *